Tuhan menciptakan cahaya, kaca
patri yang memantulkannya sehingga berkilau indah. Begitu sempurna untuk
sebuah maha karya sepanjang masa.
Premhouse.com JAKARTA – Jika sedang tamasya dan kebetulan
mengunjungi suatu gedung bersejarah, kemungkinan besar Anda bakal
menemukan ukiran kaca indah nan memesona— memperlihatkan alunan cahaya
yang saling bersahutan—di salah satu bagian bangunan tersebut. Atau
ketika sedang berada di rumah ibadah seperti masjid dan gereja,
cahaya-cahaya genit itu juga tampak seolah mengajak kita berbaur dan
menyatu dengannya. Kumpulan cahaya-cahaya itu lahir berkat hubungan
indah antara dirinya dengan kaca patri sebagai sarana yang bertugas
menghantarkan cahaya.
Cahaya memang terlahir sudah sangat indah.
Namun, ternyata ada cara lain untuk bisa menikmati siraman cahaya itu,
cara yang dipersembahkan oleh tangan-tangan kreatif manusia melalui
medium kaca patri. Kaca patri yang sudah ada sejak zaman penjajahan
Belanda di Indonesia masih berbekas di beberapa gedung peninggalannya.
Seiring waktu berputar, seiring itu pula kaca patri memudar. Namun, kini
kaca patri kembali hadir setelah sekian lama menghilang dan terlupakan.
Kaca
patri tidak hanya bernilai historis yang tinggi. Lebih dari itu,
keberadaannya membuat sebuah bangunan tampak anggun, elegan serta
menegaskan kemewahan yang abadi. Desain kaca patri pun bisa
diaplikasikan di segala macam bangunan.
Mulai dari museum, kantor,
mal, gereja, masjid, rumah tinggal hingga wahana hiburan internasional.
Wujud kaca patri di tempat ibadah, misalnya, memberikan nuansa khidmat
dan damai bagi penganutnya. Sementara jika ditempel di rumah
bakalmenimbulkan suasana tenang, sejuk, dan romantis. Begitu pun ketika
kaca patri diterapkan di wahana hiburan seperti Disney Land Hong Kong,
maka akan tampak bangunan yang mengundang decak kagum berkepanjangan.
Pekerjaan
menghasilkan sesuatu yang indah dan bernilai estetika tinggi dari kaca
patri bukanlah perkara gampang. Proses pembuatannya yang menuntut detail
serta ketelitian tingkat tinggi. Kaca-kaca ini dirakit satu persatu
dengan timah atau kuningan dengan sistem patrian, rakitan ini kemudian
membentuk sebuah desain.
Memang, dahulu teknologi belum secanggih
sekarang, tapi kini seni kaca patri bisa dibuat lebih berseni. Dulu
belum ada rangka seng, tembaga untuk rangka kaca patri. Hal itu
menyebabkan panel kaca patri yang dibuat dari timah rada tidak kokoh dan
lemah.
Sedangkan sekarang, di mana rangka tembaga dan seng bisa diperoleh di pasaran (yang terbaik berasal dari Kanada, Amerika, dan Korea), desain seni kaca patri semakin bisa mengikuti kemauan hati serta menghasilkan kualitas panel yang amat kokoh. Kaca patri terbukti bisa diaplikasikan di mana pun. Selain menghiasi bagian-bagian terpenting pada arsitektur tempat peribadatan, perkantoran maupun bangunan komersial, seni kaca patri kini juga sudah diusung masuk ke rumah tinggal bahkan istana para raja.
Sedangkan sekarang, di mana rangka tembaga dan seng bisa diperoleh di pasaran (yang terbaik berasal dari Kanada, Amerika, dan Korea), desain seni kaca patri semakin bisa mengikuti kemauan hati serta menghasilkan kualitas panel yang amat kokoh. Kaca patri terbukti bisa diaplikasikan di mana pun. Selain menghiasi bagian-bagian terpenting pada arsitektur tempat peribadatan, perkantoran maupun bangunan komersial, seni kaca patri kini juga sudah diusung masuk ke rumah tinggal bahkan istana para raja.
Rumah-rumah modern sekarang
banyak mengadopsi seni kaca patri yang memang dapat lebih mempercantik
interior maupun eksteriornya. Kaca patri bisa muncul di pintu utama
rumah, jendela, ruang tamu, kamar mandi, bisa berfungsi sebagai partisi
atau di langit-langit rumah tinggal (stained glass dome). Sedangkan
untuk istana, ornamen kaca patri yang digunakan lebih banyak dan lebih
variatif, dengan desain yang harus orisinal dan kesesuaian warna yang
terseleksi ketat. Contohnya terdapat di Istana Bukit Kayangan milik
sultan Brunei Darussalam, State Secretarial Building (Kuching, Sarawak),
dan beberapa istana milik para Sultan di Malaysia.
Guna
mendapatkan manisnya hasil penggunaan kaca patri, disarankan agar
menempatkan kaca ke arah timur atau barat—di mana matahari terbit dan
terbenam—untuk menghias eksterior. Sinar matahari yang masuk menembus
kaca patri lebih mengentalkan keindahan seni ini. Sinar yang menembus
“menari-nari” di dalam kaca, menjadi the dancing light. Biasnya jatuh ke
lantai, terpantul indah dan menawan, menjadikan suasana amat damai,
khusuk namun menggairahkan.
Beberapa contoh fenomenal keindahan kaca
patri yang bisa dinikmati antara lain di: Masjid Zirjah di Dubai,
Islamic Centre Kramat Tunggak, Masjid Bank Indonesia, Masjid Kubah Emas
Dian Al Mahri Depok, Gereja GKI Jatinegara, Gereja Korea, Vihara Candi
Mendut (Yogyakarta), Kedutaan Rusia (Jakarta), Gedung BPPT (Jakarta),
The Shanghai Equatorial Hotel (Cina), Bali Hilton Octopusy Discoteque
(Nusa Dua, Bali), RS Dharmais (Jakarta), Museum Purna Bhakti Pertiwi
(TMII, Jakarta), Semarang Johar Shopping Center (Semarang), dan gedung
Bank BTN.
Kaca patri kini kembali menjadi idola baru untuk
menambah kesan glamor pada properti. Keindahan, keserasian, dan
kemewahan sebuah bangunan akan menjadi lebih bernilai tinggi jika
disusupi pernak-pernik kaca patri yang pernah melegenda itu. Aziz Fahmi Hidayat
Sumber: Sentuhan Midas di Kaca Patri