Premhouse.com JAKARTA | memperhatikan bahwa harga properti di pasaran saat ini tidak mengalami kenaikan secara signifikan. Sebaliknya, seiring dengan melambatnya perekonomian Indonesia, bisnis properti ikut menurun. Hal ini diungkapkan berdasarkan survey yang dilakukan oleh Bank Indonesia (BI) yang mengindikasikan adanya perlambatan pertumbuhan harga properti residential di pasar primer.
Perlambatan penjualan tersebut disinyalir terjadi pada
semua tipe rumah, terutama rumah tipe besar. Perkembangan ini sejalan
dengan melambatnya pertumbuhan Kredit Pemilikan Rumah (KPR).
Sementara itu, hasil survei menunjukkan bahwa pembiayaan pembangunan properti residensial masih bersumber dari dana internal para developer properti, yaitu sekitar 61,52%.
Berdasarkan data BI, perlambatan kinerja properti tercermin dari
melambatnya pertumbuhan penjualan properti residensial sebesar
6,02% (qtq), yang lebih rendah dibandingkan 7,66% (qtq) pada
triwulan-III 2015 lalu. Direktur Utama BTN, Maryono telah mengungkapkan bahwa dalam rangka mendorong KPR, BTN akan menawarkan bunga KPR non subsidi sebesar 6,6%.