Bisnis perantara jual-beli (broker) properti makin
menjamur seiring laju pertumbuhan industri properti. Tidak hanya label local, franchise
asing pun kian menyemut. Komisi besar dan waktu kerja lebih fleksibel merupakan
daya tarik tersendiri. Gurihnya bisnis ini memang bisa menjadi peluang bagus
bagi banyak orang.
Perkembangannya mudah dilihat secara kasat mata. Kantor-kantor perwakilan broker propert kini bertebaran dimana-mana. Poster-poster berjudul “Dijual”atau” Disewakan”, disertai foto dan nama broker-nya, acap ditemui di unit-unit perumahan dan rukan. Keberadaan mereka memang makin menggurita. Saat ini Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (AREBI) sudah menaungi sekitar 80 perusahaan agen properti.
Maraknya pemain di pasar tentu saja meimbulkan persaingan
ketat. Broker yang tidak professional secara alami akan terlempar dari kancah
kompetisi. Nah, beberapa tips berikut ini berguna bagi anda yang tertarik
menjadi broker handal.
Andalah Bisnisnya
Pertama dan yang paling penting, Andalah yang menjadi bisnisnya. Memang benar agen (broker) properti bisa saja bekerja untuk suatu kantor atau merek broker tertentu, tetapi setiap agen itu adalah tenaga penjual mandiri yang mempunyai image masing-masing.
Ini berarti, Anda seorang pemilik bisnis tersebut. Dengan demikian, selain pengetahuan dan keahlian menjual, broker juga harus memahami seluk-beluk bisnis ini. Mulai dari prosedur jual-beli properti, sertifikat apa saja yang diperlukan sampai aspek-aspek hukum tentang jual- beli properti. Dengan menjadi agen, Anda tidak hanya menjual tapi juga harus menjadi seorang konsultan.
Pahami Kebutuhan Klien
Anda mungkin memiliki gambaran ideal bagaimana properti yang baik. Namun perlu diingat, apa yang Anda tawarkan “bukanlah untuk properti Anda sendiri”, melainkan untuk pelanggan atau klien. Anda tidak bisa menerapkan ide sendiri kepada setiap klien yang dijumpai karena kebutuhan masing-masing orang berbeda. Anda harus memahami apa sebenarnya kebutuhan klien, berapa kira-kira budget mereka, dan lain-lain. Penawaran dan strategi akan sangat tergantung dari seberapa baik Anda memahami kebutuhan klien akan properti idaman mereka.
Kuasai Daerah
Anda harus benar-benar mengenal lokasi di mana Anda beroperasi seperti: apa saja properti yang ada di sana, bagaimana lingkungannya, orang-orang yang tinggal disana, tingkat keamanannya, berapa harga rata-rata properti jenis tertentu, berapa jauh jarak dari satu rumah ke pusat pertokoan, dan pertanyaan-pertanyaan tak terduga lainnya yang kadang diajukan klien. Intinya, broker harus siap jika klien bertanya apapun tentang “daerah kekuasaan”nya sendiri.
Tetapkan Target
Sendiri
Ini mungkin prinsip paling penting bagi setiap profesi. Tanpa target, anda takkan punya tujuan yang jelas. Tetapkan target yang optimistis tapi masuk akal bagi diri sendiri. Ini akan sangat membantu anda dalam mengatur waktu, tenaga, dan sumber daya lain yang dimiliki. Misalnya, jika target Anda menjual rata-rata 5 properti dalam tempo1 bulan, maka Anda harus menghitung berapa banyak klien yang harus diprospek setiap bulan, minggu bahkan setiap harinya. Berapa banyak waktu yang dibutuhkan untuk memprospek setiap klien sampai bias mendapatkan rata-rata 5 klien yang akhirnya closing dengan Anda.
Ini mungkin prinsip paling penting bagi setiap profesi. Tanpa target, anda takkan punya tujuan yang jelas. Tetapkan target yang optimistis tapi masuk akal bagi diri sendiri. Ini akan sangat membantu anda dalam mengatur waktu, tenaga, dan sumber daya lain yang dimiliki. Misalnya, jika target Anda menjual rata-rata 5 properti dalam tempo1 bulan, maka Anda harus menghitung berapa banyak klien yang harus diprospek setiap bulan, minggu bahkan setiap harinya. Berapa banyak waktu yang dibutuhkan untuk memprospek setiap klien sampai bias mendapatkan rata-rata 5 klien yang akhirnya closing dengan Anda.
Selalu Kembangkan
Listing
Listing
merupakan amunisi anda dalam jual-beli properti. Biasanya listing terdiri atas
daftar rumah baru dan rumah seken yang diperjualbelikan. Anda harus selalu
membuka mata dan telinga, sering hunting untuk mendapatkan sebanyak mungkin
properti yang bisa ditambahkan dalam daftar atau listing Anda. Listing ibaratnya
stok Anda dalam berdagang. Jika kehabisan stok, maka tidak ada yang bisa diperjualbelikan.
Pahami Prosedur
Teknis
Sering
kali seorang broker paham dan handal dalam menjual properti, tapi menjadi gagap
ketika berurusan dengan segala urusan formal dan prosedur teknis. Transaksi
jual beli properti sering menjadi rumit karena setiap properti itu unik.
Kondisi masing-masing penjual dan pembeli pun berbeda-beda. Broker properti
bertugas untuk mempertemukan semua perbedaan tersebut dan membuat segalanya
menjadi mugkin dan praktis. Tujan penjual atau pembeli mengunakan broker adalah
supaya mereka terhindar dari segala kepusingan dan kerumitan dalam mengurus
segala formalitas, prosedur teknis, dan lain-lain. Seorang broker harus paham
dan bisa menjelaskan segala prosedur teknis yang diperlukan dalam transaksi properti
dalam kondisi apa pun. Broker juga harus paham tentang segala regulasi,
surat-surat penting, dan lainnya agar penjual maupun pembeli terlindungi dan
aman dari segala macam tindak penipuan.
TIPS BROKER PROPERTI
DI ERA DIGITAL
1. Mulailah promosi dengan menggunakan blog pribadi.
1. Mulailah promosi dengan menggunakan blog pribadi.
2. Kembangkan eksistensi dan bangun jaringan
anda di ranah virtual.
3. Manfaatkan media social untuk direct
marketing secara digital.
4. Biasakanlah berpromosi dan mencari listing
lewat online karena ini sangat menghemat waktu dan biaya.
Sumber: Majalah Property-in